Barusan aku selesai menonton Made in Italy, membuatku semakin ingin untuk hidup di Eropa Selatan. Aku bayangkan kehidupan di sana memiliki fase yang pelan dan menenangkan. Orang-orang menghargai makanan, seni, dan budaya dalam berpakaian. Dimasa depan nanti, bila memungkinkan, aku ingin tinggal di tempat dengan pemandangan bagus, makan makanan yang enak, serta memiliki keseharian yang dipenuhi dengan sastra dan seni.
Hari ini aku juga berusaha bertahan bermain gitar selama 3 jam. Gitarku memiliki senar yang super keras dan tajam, bagus untuk melatih ketahanan jari namun tidak oke untuk longevity dalam bermain. Besok kalo sudah sampai di Enschede, aku akan beli gitar lele dan dari situ kepiawaianku dalam menggenjreng akan meningkat terus. Objektifnya sederhana, aku ingin membuat lagu yang sederhana, sarat akan narasi suatu tempat, dan mudah namun menyenangkan untuk dimainkan.
Tambahan singkat, dalam beberapa hari ini aku tidak sering menulis jurnal karena memang tidak ada peristiwa yang signifikan. Satu-satunya yang mungkin agak berkesan adalah memiliki surat izin mengemudi internasional. Lagi-lagi sebuah tindakan yang berkorespondensi dengan Eropa Selatan. Aku impikan, bila sempat, ditengah padatnya kuliah nanti akan aku sewa mobil dan berkendara menulusuri desa-desa di penjuru Eropa. Mungkin akan dimulai dari Maastrict, lalu ke Bruge, lanjut ke sub-urban Paris, sampai syukur-syukur mencapai Tuscany, Verona, Lisbon, dan Roma. Bapak bilang, Roma adalah kota paling cantik yang pernah ia kunjungi, InsyaAllah bila ada waktu aku akan ke sana.